Jumat, 09 Januari 2015

Purana

 Purana berasal dari kata pura + ana menjadi kata purāna. “Pura”  berarti kuno atau jaman dan
 “ ana” berarti mengatakan. Jadi Purāna adalah Sejarah Kuno. Purāna juga berarti cerita kuno, penceritra sejarah, koleksi ceritra. Setiap ceritra Purāna intinya mengandung ajaran Agama.  Brahma Purāna merupakan Purāna yang pertama yang disusun. Maka dengan sendirinya Purāna ini disebut Ᾱdi Purāna. (Ᾱdi = pertama, awal). Sayangnya naskah asli Brahma Purāna ini tidak ada lagi. Sehingga naskah-naskah yang ada sekarang tidak seperti aslinya. Naskah menyatakan bahwa pemujaan Śiva dan Viṣnu di Negara bagian Orissa dan yang dikenal dalam sejarah mengatakan bahwa pemujaan seperti itu tidak pernah ada sebelum 600 th sebelum masehi. Paling tidak, itu tidak terjadi di Orissa. Naskah itu juga menyebutkan Kuil Sūrya yang terkenal di Konaraka, adalah kuil yang dibangun di tahun 1241 sebelum masehi. Ketika naskah asli Brahma Purāna itu hilang, tampaknya naskah itu dirancang ulang dengan bahan-bahan yang dikumpulkan dari Mahābhārata, Harivaṁsa, Vāyupurāna, Mārkandeya Purāna dan Viṣnu Purāna. Kitab ini mengandung legenda dan mitologi Hindu mengenai penciptaan alam semesta (sarga); proses penghancuran dan penciptaan kembali alam semesta secara periodik (pratisarga) sejarah Dinasti Surya dan Candra kisah para dewa, orang suci dan para raja kuno. Ajaran-ajaran agama Hindu dalam Purana ini disampaikan melalui sebuah cerita. Cerita tersebut dinarasikan oleh seorang resi bernama Romaharshana atau Lomaharshana, yang konon merupakan murid Resi Byasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar